Mytv.co.id – Taaruf merupakan istilah yang seringkali didengar dalam konteks pernikahan dalam Islam. Taaruf berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah saling mengenal atau saling berkenalan. Konsep taaruf didasarkan pada ajaran Islam yang menyatakan bahwa pernikahan adalah sebuah ikatan yang sakral dan harus didasarkan pada saling mengenal antara calon suami dan istri. Dalam taaruf, calon pasangan akan saling berkenalan dengan tujuan untuk mengetahui kepribadian satu sama lain.
Konsep Taaruf
Taaruf dalam Islam bukanlah sekadar proses untuk saling berkenalan, namun ia juga memuat nilai agama dan moral. Konsep taaruf mengajarkan bahwa pernikahan bukan hanya tentang mempertemukan dua orang yang saling tertarik secara fisik, tetapi juga mempertemukan dua jiwa yang memiliki tujuan hidup yang sama dalam beribadah kepada Allah SWT.
Untuk menjalankan taaruf dalam Islam, terdapat beberapa prinsip yang harus dipahami. Pertama, taaruf harus dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas, yaitu semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT. Kedua, taaruf harus dilakukan dengan penuh kejujuran dan ketulusan, baik dalam mengungkapkan diri maupun dalam menyampaikan informasi tentang diri sendiri. Ketiga, taaruf harus dilakukan dengan pengawasan dan bimbingan dari keluarga yang bertanggung jawab.
Tujuan Taaruf
Tujuan utama taaruf dalam Islam adalah untuk mencari pasangan hidup yang dapat menjadi pendamping dalam beribadah dan membantu mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dalam taaruf, calon pasangan saling mencari kecocokan dalam hal agama, karakter, dan tujuan hidup untuk membangun rumah tangga yang harmonis dan penuh berkah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, taaruf juga menjadi sarana untuk saling mengenal dengan lebih baik. Calon pasangan dapat berkomunikasi, berdiskusi, dan bertukar informasi tentang nilai-nilai, harapan, dan impian mereka dalam menjalani pernikahan. Dengan saling mengenal, calon pasangan dapat memastikan bahwa mereka memiliki visi yang sejalan dan komitmen yang kuat untuk membangun rumah tangga yang bahagia.
Proses Taaruf
Proses taaruf dalam Islam dimulai dengan adanya perkenalan antara calon pasangan, yang biasanya dilakukan melalui perantara keluarga atau teman dekat. Setelah itu, calon pasangan akan melakukan tahap saling berkenalan dan saling memahami satu sama lain. Proses ini melibatkan perbincangan tentang nilai-nilai agama, tujuan hidup, visi, dan komitmen dalam menjalankan pernikahan.
Perkenalan
Proses taaruf dimulai dengan adanya perkenalan antara calon pasangan. Perkenalan ini dapat dilakukan melalui perantara keluarga, teman dekat. Perkenalan ini bertujuan untuk membuka kesempatan bagi calon pasangan untuk saling mengenal satu sama lain.
Saling Berkenalan
Setelah perkenalan terjadi, calon pasangan akan mulai saling berkenalan. Mereka akan saling bertukar informasi tentang diri sendiri, seperti nama, usia, pekerjaan, dan latar belakang keluarga. Namun, saling berkenalan dalam taaruf tidak hanya sebatas informasi pribadi, tetapi juga melibatkan pembicaraan tentang nilai-nilai agama, harapan dalam pernikahan, dan tujuan hidup.
Saling Memahami
Selain saling berkenalan, calon pasangan juga perlu saling memahami satu sama lain. Ini berarti mereka perlu melakukan komunikasi yang lebih dalam untuk mengetahui kepribadian, karakter, dan pandangan hidup masing-masing. Saling memahami juga melibatkan mendengarkan dengan baik dan memahami perasaan serta kebutuhan satu sama lain.
Melibatkan Keluarga
Keluarga memegang peranan penting dalam taaruf. Mereka tidak hanya sebagai perantara dalam perkenalan, tetapi juga sebagai penasehat dan pengawas. Calon pasangan perlu melibatkan keluarga dalam tahap taaruf ini untuk mendapatkan pandangan dari orang-orang yang mereka percayai dan menghormati. Melibatkan keluarga juga dapat membantu dalam mendapatkan informasi lebih lanjut tentang calon pasangan.
Mempertimbangkan dan Mengambil Keputusan
Setelah melalui tahap saling berkenalan dan saling memahami, calon pasangan akan mempertimbangkan dan mengambil keputusan. Keputusan ini melibatkan pertimbangan tentang kesesuaian nilai-nilai agama, karakter, dan tujuan hidup. Calon pasangan juga perlu meminta petunjuk dan doa kepada Allah SWT dalam mengambil keputusan ini.
Kesalahan dalam Taaruf
Dalam proses taaruf, terdapat beberapa kesalahan yang sering terjadi. Kesalahan-kesalahan ini dapat menghambat proses taaruf dan memberikan dampak negatif pada calon pasangan. Oleh karena itu, penting untuk menyadari kesalahan-kesalahan tersebut dan berusaha untuk menghindarinya.
Mengabaikan Peran Keluarga
Salah satu kesalahan yang sering terjadi dalam taaruf adalah mengabaikan peran keluarga. Keluarga memiliki peran penting dalam taaruf, karena mereka dapat memberikan pandangan objektif dan saran yang berharga. Mengabaikan peran keluarga dapat membuat calon pasangan kehilangan perspektif yang lebih luas dalam mempertimbangkan kecocokan dan kesesuaian dalam pernikahan.
Menekankan Faktor Fisik secara Berlebihan
Salah satu kesalahan yang sering terjadi dalam taaruf adalah menekankan faktor fisik secara berlebihan. Meskipun penampilan fisik merupakan hal yang penting, tetapi bukan satu-satunya faktor yang harus dipertimbangkan dalam mencari pasangan hidup. Menekankan faktor fisik secara berlebihan dapat mengesampingkan nilai-nilai agama, karakter, dan kesesuaian visi hidup yang sebenarnya lebih penting dalam membangun pernikahan yang harmonis.
Terburu-buru dalam Mengambil Keputusan
Terburu-buru dalam mengambil keputusan adalah kesalahan yang sering terjadi dalam taaruf. Proses taaruf membutuhkan waktu dan kesabaran untuk saling mengenal dengan lebih baik. Oleh karena itu, penting untuk memberikan waktu yang cukup dalam menjalankan taaruf danmempertimbangkan dengan baik sebelum mengambil keputusan yang besar seperti pernikahan.
Komunikasi yang Kurang Efektif
Kesalahan lain yang sering terjadi dalam taaruf adalah kurangnya komunikasi yang efektif antara calon pasangan. Komunikasi yang baik adalah kunci dalam membangun hubungan yang sehat dan harmonis. Kurangnya komunikasi yang efektif dapat menyebabkan ketidakpahaman, konflik, dan ketidaksesuaian dalam hubungan. Oleh karena itu, penting untuk selalu terbuka dan jujur dalam berkomunikasi dengan calon pasangan.
Tidak Mempertimbangkan Aspek Keuangan
Penting untuk mempertimbangkan aspek keuangan dalam taaruf. Pernikahan melibatkan komitmen dan tanggung jawab finansial. Oleh karena itu, calon pasangan perlu membahas dan memperhitungkan aspek keuangan, termasuk pengelolaan keuangan, pembagian tanggung jawab, dan perencanaan masa depan. Tidak mempertimbangkan aspek keuangan dapat menyebabkan konflik dan masalah keuangan di masa depan.
Tidak Mengedepankan Kesetaraan
Penting untuk mengedepankan kesetaraan dalam taaruf. Pernikahan adalah tentang kemitraan yang saling mendukung dan membangun. Tidak mengedepankan kesetaraan dapat menyebabkan perasaan tidak adil, ketidakpuasan, dan ketidakharmonisan dalam hubungan. Oleh karena itu, penting untuk selalu menghargai dan menghormati kebutuhan, keinginan, dan kontribusi dari masing-masing pasangan.
Tidak Mengenali Kepribadian dan Karakter dengan Baik
Kesalahan yang sering terjadi dalam taaruf adalah kurangnya pemahaman yang mendalam tentang kepribadian dan karakter calon pasangan. Saling mengenal secara mendalam adalah kunci untuk membangun hubungan yang kokoh. Tidak mengenali kepribadian dan karakter dengan baik dapat menyebabkan konflik dan ketidakcocokan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk memberikan waktu dan usaha yang cukup untuk benar-benar memahami calon pasangan.
Tidak Konsisten dalam Nilai-Nilai Agama
Nilai-nilai agama yang sejalan adalah dasar yang kuat dalam membangun pernikahan yang harmonis. Tidak konsisten dalam nilai-nilai agama dapat menyebabkan perbedaan pandangan dan konflik dalam hubungan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan kesesuaian nilai-nilai agama antara calon pasangan sebelum memutuskan untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
Keutamaan Taaruf
Taaruf memiliki keutamaan dalam Islam karena ia merupakan salah satu jalan untuk mencapai ridha Allah SWT. Dalam taaruf, calon pasangan saling berkenalan dengan niat yang tulus untuk menjalankan pernikahan yang di ridhai oleh Allah SWT. Taaruf juga memberikan kesempatan bagi calon pasangan untuk saling mengenal dengan lebih baik sebelum memutuskan untuk menikah. Dengan menjalankan taaruf yang benar, calon pasangan dapat memastikan bahwa mereka menjalankan pernikahan yang diridhai oleh Allah SWT.
Kesimpulan
Taaruf adalah proses saling mengenal dalam Islam dengan tujuan untuk mencari pasangan hidup yang dapat menjadi pendamping dalam beribadah dan mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Konsep taaruf didasarkan pada nilai-nilai agama dan moral dalam Islam. Dalam menjalankan taaruf, penting untuk memperhatikan prinsip-prinsip taaruf, seperti niat yang tulus dan ikhlas karena Allah SWT.